| salam bung muallaf, inilah komentar saya 
 --- On        Sat, 7/5/08, edy prayitno  wrote:
 
 From: edy          prayitno Subject: RE: [debat_ islam-kristen]          NABI YANG DIRAMALKAN OLEH PEMBAPTIS PASTILAH
 To:          debat_islam- kristen@yahoogro ups.com
 Date: Saturday, July 5,          2008, 6:09 AM
 
 
                            Salam dari mualaf.   Ok ...saya catat jawaban sampeyan          .. 1.Bahwa Yesus bukan Allah Bapa.Komentar saya: benar yesus bukanlah Bapa.          tetapi yesus adalah firman (mind) bapa. dan sama dengan Allah (bapa)          adalah ilahi (tuhan) maka firmanNya (mind) dan rohNya adalah ilahi          (tuhan)
 
 
 2.Bahwa semua nabi2 Allah tdk bisa mengampuni          dosa umatnya termasuk Yesus ...karena anda gak sangkal hal itu maka saya          anggap anda setuju.Komentar saya: semua nabi tidak bisa mengampuni          dosa atas nama diri sang nabi sendiri. tetapi Kristus yesus yang adalah          firman Allah (Tuhan) dapat mengampuni dosa dan semua orang yang telah          diberinya anugera untuk mengampuni dosa.
 
 
  Mat 16:19  Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan          Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang          kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."
 demikianlah para rasul dan          para pengganti penggantinya diberi kuasa oleh yesus sang firman allah          untuk mengikat dan melepaskan sesuatu yang berpengaruh di surga dan di          dunia. lebih tegas lagi, kuasa ini dianugerahkan yesus kepada          para rasul dan para pengganti penggantinya dengan berkata:         Yoh 20:23 Jikalau kamu          mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu          menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada."           
 jadi Yesus firman allah yang adalah nabi di atas          segala nabi, raja di atas segala raja, mempunyai kuasa melebihi nabi          dan  raja. dan para rasul, dan para pengganti peggantinya          yang mendapat suksesi sah dari para rasul dan para pengganti pengganti          dapat pula melakukan pengampunan dosa. tetapi ini mereka lakukan bukan          atas nama diri mereka pribadi, tetapi atas nama Allah dengan kuasa yang          telah dianugerahkan kepada mereka.Tinggal Yesus itu masih menurut anda adalah =          Tuhan,  sebagaimana Allah bapa adalah Tuhan          ..
 Komentar saya: benar yesus          adalah tuhan sebagaimana Bapa adalah tuhan. pikiran anda telahada 2          tuhan adalah pikiran manusiawi yang keliru. ketuhan yesus adalah          ketuhanan Allah itu sendiri. jadi tidak ada 2 atau 3 tuhan. hanya ada          satu Tuhan.
 
 anda          berbicara yesus berarti anda berbicara tentang Firman Allah. Anda          berbicara tentan roh kudus, berarti anda sedang berbicara tentang Roh          Allah.
 
 kita tidak          memahami ketika keberadaan ini sebagai tuhan tuhan yang terpisah pisah          dan terlepas. tetapi kita memahami satu Tuhan dengan hopostasi atau          keberadaan Bapa, Firman dan Roh.
 
 
 
 Jadi Tuhan disini ada 2 .......yaitu Tuhan anak          dan Tuhan Allah bapa. Jadi cocok dengan dugaan anda yang mengatakan          Yesus Tidak sama dengan ALlah Bapa.Jadi ada 2 pribadi yang berlainan          yang tdk bisa menyatu satu sama yang lainnya .
 Komentar saya;  tidak ada 2 tuhan.          ketuhanan Yesus firman Allah adalah Ketuhanan yagn sama dengan Bapa.
 
                                    | Yoh                10:38 | tetapi jikalau Aku                melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan                pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan                mengerti, bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku                di dalam Bapa." |               | Yoh                14:10 | Tidak percayakah                engkau, bahwa Aku di dalam Bapa                dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku                katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku,                Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya. |               | Yoh                14:11 | Percayalah kepada-Ku,                bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa                di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena                pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. |               | Yoh                14:20 | Pada waktu itulah kamu                akan tahu, bahwa Aku di dalam                Bapa-Ku dan kamu di dalam Aku dan Aku di dalam                kamu. |  jadi di sini ada          hubungan misteri yang hanya bisa dipahami dengan "sensum fidei" kesatuan          Bapa bersama dengan firman dan rohNya. tapi ayat di atas dengan          jelas menggambarkan bahwa tidak ada 2 atau 3 tuhan. hanya ada satu          Tuhan. la ilaha illah (benar ngak ya tulisannya  heheheh  ![]() seperti tidak menyatunya air dan minyak          ....Allah Bapa tidak mungkin sama dengan Yesus demikian juga sebaliknya          Yesus tidak mungkin bisa jadi Allah BApa. Komentarnya saya: tidak persis          seperti minya dan air. tapi lebih dekat dengan gambaran. manusia, mind          (pikiran) dan roh.  ketika entitas ini adalah satu dalam diri          manusia, tak bisa dipisah pisah. kalau dipisah atau dimutilasi bisa jadi          tidak manusia seutuhnya.
 roh tanpa bada atau wujdu manusia sama          dengan hantu
 wujud manusia tanpa mind (pikiran) sama dengan          bisu
 wujud manusia tanpa roh dan mind (pikiran) sama dengan patung          atau mayat.
 
 perlu kebijaksanaan agung untuk memahami perbedaan          dan kesatuan antara wujud manusia, mind (pikiran=logos) dengan roh.
 
 
 Sekarang sebagaimana pendapat anda diatas          ......Bagaimana cara anda mengartikan ucapan Yesus          /.... Allah adalah Esa ...Komentar saya: ucapan itu dengan mudah kita          pahami bahwa Allah=Illah adalah Esa bersama dengan Firman dan RohNya.
 
 mohon maaf bila ada kata yang          kurang berkenan. semoga kita dapat saling mencerahkan.
 
 hormat          saya
 
 
                                                                                                      | salam bung mualaf, 
 yesus bukan Allah                  (Bapa). yesus adalah Tuhan itu baru benar.sebagaimaan Allah                  (Bapa) adalah Tuhan.
 
 yesus adalah anak Allah, sama                  seperti setiap manusia yang suka membawa damai adalah anak anak                  Allah.
 
 sebutan anak anak allah, tidak otomatis membuat                  mereka jadi Tuhan. ketuhanan yesus tidak terjadi akrena dia anak                  Allah. ketuhanan yesus adalah sebagai konsekwensi kodrat Allah                  yang adalah Tuhan, maka firman dan Rohnya pastilah ilahi atau                  tuhani.
 
 yesus anak allah, mualalf anak Allah, kefas anak                  allah, tiur anak Allah.
 
 ya ampun, dulu waktu di gereja                  pentakosta diajari apa saja  sih???
 ![]() 
 begitu bung muallaf.
 
 
 --- On                  Fri, 7/4/08, edy prayitno                   wrote:
 
 From: edy                    prayitno Subject: RE: [debat_                    islam-kristen] NABI YANG DIRAMALKAN OLEH PEMBAPTIS                    PASTILAH
 To: debat_islam- kristen@yahoogro ups.com
 Date:                    Friday, July 4, 2008, 8:52 AM
 
 
                                                          Salam dari                    mualaf...   Hanya ayat itu saja yang anda kira                    bisa menguatkan kalau Yesus  =                    Allah..? Hanya ucapan " Inilah Anakku "                    ........emang hanya YEsus saja yang disebut anak oleh                    Allah .... simak ayat  berikut                    :   Matius pasal 5 ayat                    9ayat itu                    menyebutkan :"Berbahagialah segala orang yang mendamaikan                    orang, karena mereka itu akan disebut Anak-anak Allah".
 
 Masalah nabi punya dosa ...dan tidak                    bisa menyelamatkan orang yang berdosa ..itu memang iya                    ... karena semua nabi tidak akan mampu                    menyelamatkan manusia dari dosa . karena dosa adalah tanggungan orang                    per orang ...dan para nabi tidak diberi hak untuk                    menyelamatkan manusia dari dosa. apalagi mengampuni manusia dari dosa                    .........termasuk Yesus ...apa ada ayat yang mengatakan " AKu                    yesus datanglah padaku dan sembahlah aku , maka kalian aku                    ampuni dosa dosanya  ". Nabi saja tidak mampu mengampuni dosa                    apalagi hanya Romo ...di tradisi katolik yang bisa membeli                    kupon dengan sejumlah uang dan masuk dalam bilik pengakuan                    dosa dan otomatis dosanya bisa terhapus ...? hah. !!!!!                       Para nabi hanya penyampai pesan ,                    kalau pesan itu diturut dan diikuti maka bisa menyelamatkan                    seseorang dari maut ..dan dengan memohon ampun kepada ALlah                    sajalah .....maka semua dosa bisa terampuni ......dikatakan                    ...dalam kitab sampeyan ... " Walaupun dosamu merah seperti                    kermizi dan besar sebesar gunung itu bisa dihapus dan putih                    seperti salju ... Ingat ini hanya janji ALlah bukan                    janji Yesus.....                                                                                                                                                                                      | Sdr. edy prayitno Semua nabi memang menyampaikan peringatan sampai                            kpd nabi yg terakhir yaitu Yohanes Pembabtis , tetapi                            peringatan2 itu tdk dpt menyelamatkan umat ,utk itulah                            Yesus (Tuhan) itu yg dtg utk menyelesaikan /                            menggenapi rencana penyelamatan itu . Quran juga mengatakan bahwa muhamad tdk di utus                            kecuali hanya utk menyampaikan peringatan. Tdk mungkin                            org berdosa / nabi juga yg punya kelemahan bisa                            menyelamatkan org lain yg berdosa ,sdh pasti hanyalah                            Tuhan saja yg bisa . Kalo Yohanes mengatakan demikian                            sdh pastilah yg kemudian hadir itulah Tuhan . Pd waktu                            Yesus di babtis oleh Yohanes lalu ada suara dari                            langit yg mengatakan bahwa  ; Inilah Anak yg Ku                            kasihi kpdnyalah Aku berkenan . Ok.
 --- On                            Wed, 7/2/08, edy prayitno                             wrote:
 
 From:                              edy prayitno Subject: RE:                              [debat_ islam-kristen] NABI YANG DIRAMALKAN OLEH                              PEMBAPTIS PASTILAH
 To: debat_islam-                              kristen@yahoogro ups.com
 Date: Wednesday, July 2,                              2008, 11:21 PM
 
 
                                                                                        salam dari                              mualaf.   Penyelamatan Tuhan bagi                              umatnya itu biasa dilakukan juga bagi semua para                              nabi2 Allah. disaat umatnya                              tersesat.disaat umatnya jauh meninggalkan Allah                              ..maka ALlah mengutus para nabi untuk melapangkan                              jalan bagi kemulyaan Tuhan....   Kalau dikatakan Yohanes                              mempersiapkan jalan bagi Tuhan .....apakah itu                              otomatis sang pambawa pesan sang nabi Yesus ini                              dikatakan ..Dialah Tuhan Itu ?   Alibi dari mana anda                              mengatakan Yesus itulah ALlah ?                              .                                                                                                                                                                                                                                                                    | Sdr. edy p Yohanes Pembabtislah yg mengatakan                                   "Persiapkanlah jalan utk Tuhan"  Lalu ia membabtis Yesus sbg tanda bahwa Yesus                                  akan menggenapi rencana penyelamatan Allah itu.                                   Ibrani  1  :  1 - 4 Setelah pd zaman dahulu Allah berulang                                   kali dan dlm pelbagai cara berbicara kpd                                  nenek moyang kita dgn perantaraan nabi2,maka pd                                  zaman akhir ini  IA (Allah) telah berbicara                                  kpd kita dgn perantaraan AnakNya , yg telah di                                  tetapkan sbg yg berhak menerima sgl yg ada .                                  Oleh Dia  Allah telah menjadikan alam                                  semesta . Ia (Yesus) adalah cahaya kemuliaan                                  Allah dan gambar wujut Allah dan menopang sgl yg                                  ada dgn FirmanNya yg penuh kekuasaan . Dan                                  setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa                                  (peristiwa salib), Ia (Yesus) duduk di sebelah kanan yg Maha                                  Besar, di tempat yg tinggi , jauh lebih tinggi                                  drp malaikat2 ,sama spt nama yg di karuniakan                                  kpd Nya jauh lebih indah drp nama mereka . 
 --- On Wed, 7/2/08, edy prayitno                                   wrote:
 
 From:                                  edy prayitno Subject:                                  RE: [debat_ islam-kristen] NABI YANG DIRAMALKAN                                  OLEH PEMBAPTIS PASTILAH
 To: debat_islam-                                  kristen@yahoogro ups.com
 Date: Wednesday,                                  July 2, 2008, 9:39 PM
 
 
                                                                                                    Salam dari                                  mualaf...   kalau begitu saya juga                                  nanya sampeyan .... darimana anda tahu                                  kalau yahya pembabtis itu nabi terakhir                                  .....                                                                                                                                                                                                                                                                              | Sdr. edy prayitno   Anda nemu di mana itu tulisan bahwa muhamad                                  nabi terakhir .??? Yahya Pembabtis yg di ungkapkan itulah Nabi                                  terakhir drp rencana Penyelamatan Allah . Di                                  mana ia berseru spy org bertobat krn keajaan                                  Allah sdh dekat yaitu Yesus yg adalah Raja dan                                  umat Kristen itulah rakyatNya  (dlm                                  pengertian rohani).  Yesus memang bukanlah Nabi yg terakhir tetapi                                  Dialah Tuhan yg telah dtg utk mengakhiri                                  pengutusan manusia sbg Nabi bahkan menggenapi                                  apa yg telah di sampaikan oleh para Nabi ttg                                  rencana penyelamatan Allah. Jadi Alkitab itu sdh                                  mengungkapkan seluruh rencana Allah sampai kpd                                  akhir zaman nanti ,jadi tdk perlu ada kitab2                                  lagi krn Alkitab itu sdh lengkap dan sempurna .                                  Kalo memang ada yah sdh  pasti itu                                   PALSU . KItab yg terakhir adalah kitab Wahyu yg                                  menjelaskan / menubuatkan ttg hal2 yg akan                                  terjadi kemudian sampai akhir zaman.
 ---                                  On Wed, 7/2/08, edy prayitno                                   wrote:
 
 From:                                  edy prayitno Subject:                                  [debat_ islam-kristen] NABI YANG DIRAMALKAN OLEH                                  PEMBAPTIS PASTILAH
 To: debat_islam-                                  kristen@yahoogro ups.com
 Date: Wednesday,                                  July 2, 2008, 1:48 AM
 
 
                                                                                                                                       NABI YANG DIRAMALKAN OLEH PEMBAPTIS                                  PASTILAHNABI MUHAMMAD SAW
 Ada dua pernyataan yang                                  berarti tentang Yahya Pembaptis yang dibuat oleh                                  Jesus Kristus, namun dicatat dalam suatu cara                                  yang misterius. Pernyataan yang pertama tentang                                  Pembaptis itu ialah bahwa Yahya diperkenalkan                                  kepada dunia sebagai reinkarnasi dari Eliyah                                  dari Perjanjian Lama. Misteri dengan mana                                  sebutan ini diliput terdiri dari hal berdiam                                  diri Kristus yang berarti mengenai identitas                                  orang yang diharapkan akan diungkapkan oleh                                  Eliyah secara resmi dan memperkenalkannya kepada                                  dunia sebagai Nabi Terakhir. Bahasa Jesus dalam                                  hal ini sangat luar bisa tidak jelas, bermakna                                  ganda (ambiguous), dan misterius. Jika Yahya itu                                  Eliyah, seperti dinyatakan dengan jelas dan                                  tanpa takut, lalu mengapa orang itu yang                                  bentaranya ialah Eliyah tidak disebut dengan                                  jelas dan tanpa takut? Jika Jesus adalah "Utusan                                  Dalam Perjanjian (Covenant)" dan Dominator -                                  terjemahan Vulgate untuk "Adon" yang bahasa                                  Ibrani - (Malakhi iii. 1), mengapa dia tidak                                  secara terbuka mengatakannya begitu? Jika dia                                  dengan berani menyatakan bahwa itu bukan dia                                  sendiri tetapi seorang Nabi lain yang adalah                                  "Dominator" tersebut, maka sesungguhnya pastilah                                  sebuah tangan kriminal telah menghapus dan                                  mengganti kalimat-kalimat Jesus itu dari Injil                                  yang asli. Dalam semua peristiwa, adalah                                  Injil-Injil itu yang harus bertanggung jawab                                  atas makna ganda dan ketidak jelasan. Tak dapat                                  digambarkan kecuali sebagai pengrusakan setani                                  (diabolical) atas teks yang telah menyesatkan                                  milyaran orang Kristen selama begitu banyak                                  abad. Jesus, apapun yang beliau percaya sebagai                                  yang beliau wakili, harus, untuk mengatakan                                  paling tidak, telah menunjukkan dirinya sendiri                                  sebagai orang yang berterus terang                                  (straightforward) , dan telah dengan berterus                                  terang berkata: "Yahya adalah Eliyah yang telah                                  diutus sebagai seorang bentara untuk menyiapkan                                  jalan bagiku!" Atau jika itu bukan masalahnya,                                  maka beliau pasti sudah membuat pernyataan                                  berikut: "Yahya adalah Eliyah yang telah diutus                                  untuk menyiapkan jalan bagi Nabi Muhammad saw."                                  Barangkali ini sebagai akibat kecintaan Jesus                                  untuk kegandaan makna (ambiguity). Sebenaryalah                                  ada beberapa kejadian – seperti diceriterakan                                  dalam Injil – di mana Jesus memberikan sebuah                                  jawaban atau membuat sebuah pernyataan yang                                  tidak jelas and sama sekali tidak bisa                                  dimengerti. Dengan mengesampingkan hal                                  ketuhanannya (his godhead), sebagai seorang                                  Nabi, tidak, bahkan sebagai seorang guru, beliau                                  diharapkan sebagai guru dan pemimpin yang                                  berterus terang. Pernyataan yang lain bahkan diliputi                                  dengan misteri yang lebih pekat. "Tiada                                  laki-laki yang dilahirkan dari seorang wanita                                  yang lebih besar daripada Yahya Pembaptis," kata                                  Jesus, "tetapi yang terkecil di Kerajaan Sorga                                  adalah lebih besar daripada Yahya." Apakah Jesus                                  bermaksud untuk mengajarkan kepada kita bahwa                                  Yahya Pembaptis dan semua Nabi dan orang-orang                                  beriman ada di luar Kerajaan Tuhan? Siapakah                                  yang "terkecil" yang "lebih besar" daripada                                  Yahya, dan dengan sendirinya daripada semua                                  orang-orang Tuhan yang ada sebelum Pembaptis?                                  Apakah Jesus bermaksud dengan "terkecil" itu                                  dirinya sendiri, atau "yang terkecil" diantara                                  orang-orang Kristen yang telah dibaptis?                                  Tidak mungkin itu dirinya sendiri, karena pada                                  masanya Kerajaan itu belum lagi berdiri di muka                                  bumi ini; kalau itu dia sendiri, maka dia tidak                                  dapat menjadi "yang terkecil" di dalamnya,                                  karena dia adalah pendirinya. Gereja-gereja,                                  atau lebih tepat setiap gereja, ortodoks atau                                  heterodoks, dari sudut pandang mereka sendiri                                  yang janggal – telah menemukan pemecahan yang                                  sangat kompleks atau tidak masuk akal untuk                                  masalah ini; dan pemecahan masalah itu ialah                                  bahwa orang Kristen "yang terkecil" yang telah                                  dicuci dengan darah Jesus – melalui sakramen                                  pembaptisan menurut keyakinan Sacerdotal, atau                                  melalu regenerasi tertenu menurut takhayul                                  Pengabar Injil – menjadi "lebih besar" daripada                                  Pembaptis dan semua bala tentara yang terdiri                                  dari orang laki-laki maupun perempuan yang suci,                                  termasuk di dalamnya Nabi Adam, Nuh, Ibrahim,                                  Musa, Daud, Eliyah, Daniel dan Yahya Pembaptis!                                  Dan alasan atau bukti dari akuan (claim) yang                                  fantastik ini ialah bahwa orang-orang Kristen                                  betapapun berdosanya, bodohnya, rendahnya,                                  miskinnya dia itu mungkin, asalkan dia memiliki                                  keyakinan pada Jesus sebagai Penyelamatnya,                                  mempunyai hak istimewa yang Nabi-Nabi suci                                  menginginkannya namun tidak bisa menikmati hak                                  itu. Hak istimewa ini tidak terhitung banyaknya;                                  pemurnian dari dosa asal melalui pembaptisan                                  Kristen; pengetahuan tentang "Trinitas Yang                                  Suci" (!!! hasha, astaghfirullaah! – Allah                                  melarang dan semoga mengampuninya) ; pemberian                                  makan kepada tubuh dan darah Jesus dalam                                  Sakramen Eucharist; kelembutan dalam membuat                                  salib; hak istimewa atas kunci Sorga dan Neraka                                  yang diserahkan kepada Sovereign Pontiff (Paus                                  atau Uskup yang berkuasa?) dan ekstasi yang luar                                  biasa dari kaum Puritan, Quaker, Brethren, dan                                  semua sekte yang disebut Nonconformist yang,                                  masing-masing menurut caranya sendiri, sementara                                  mengaku berhak atas hak istimewa dan prerogatif,                                  semua sepakat bahwa setiap orang Kristen yang                                  baik itu pada Hari Kebangkitan akan menjadi                                  gadis perawan dan menyediakan dirinya sebagai                                  pengantin wanita dari "Domba                                  Tuhan"! Tidakkah anda berpikir bahwa orang-orang                                  Kristen benar untuk mempercayai bahwa "yang                                  terkecil" di antara mereka "lebih besar"                                  daripada semua Nabi? Tidakkah anda berpendapat                                  bahwa seorang biarawan Patagonia yang kokoh                                  kekar dan seorang biarawati penjara dari Paris                                  adalah lebih tinggi daripada Adam dan Hawa,                                  karena misteri dari Trinitas itu disingkapkan                                  kepada orang-orang yang kebingungan ini dan                                  tidak kepada orang tua pertama kita yang hidup                                  di Sorga Allah sebelum mereka jatuh? Atau,                                  tidakkah anda berpikir bahwa keyakinan sejenis                                  ini adalah paling tidak menarik dan paling tidak                                  pantas dalam masa puncak ilmu pengetahuan lanjut                                  dan sivilisasi? Menyatakan bahwa seorang                                  pangeran Inggris atau seorang yatim piatu negro                                  "lebih besar" daripada Yahya Pembaptis karena                                  mereka orang-orang Kristen, setidak-tidaknya,                                  adalah penuh rasa kebencian!                                   Meskipun demikian semua kepercayaan dan                                  iman yang bermacam-macam itu berasal dari                                  Perjanjian Baru dan dari kalimat-kalimat yang                                  diletakkan di mulut Jesus dan para apostelnya.                                  Tetapi untuk kita orang Muslim ada kilau cahaya                                  yang menarik yang tertinggal dalam Injil; dan                                  itu cukup bagi kita untuk menemukan kebenaran                                  tentang Jesus yang sesungguhnya dan sepupunya                                  Yohannan Ma’mdana atau Yahya Pembaptis.                                   YAHYA PEMBAPTIS                                  MERAMALKAN NABI MUHAMMAD                                  SAW                                                                   Menurut kesaksian Nabi                                  Jesus, tidak ada seorang laki-laki yang                                  dilahirkan seorang perempuan yang pernah lebih                                  besar daripada Yahya Pembaptis. Tetapi "yang                                  terkecil" di dalam Kerajaan Sorga lebih besar                                  daripada Yahya. Perbandingan yang dibuat oleh                                  "Ruh Tuhan" (Ruhu’llah = Jesus) itu adalah                                  antara Yahya dan semua Nabi sebelumnya sebagai                                  opsir dan administrator Kerajaan Sorga . Kini                                  secara kronologis Nabi yang terakhir akan                                  menjadi yang terkecil dari antara semuanya,                                  dia akan menjadi junior-nya dan yang                                  termuda. Kata "zira" dalam bahasa Aramiah,                                  seperti dalam bahasa Arab "saghir" berarti                                  "sedikit atau kecil (little), anak muda kecil                                  (small young)." Versi Pshittha (Injil dalam                                  bahasa Syriac) memakai kata "zira atau z’eira"                                  sebagai lawan kata "rabba" untuk "besar, tua                                  atau lama" (great, old). Setiap orang Kristen                                  akan mengakui bahwa Jesus bukanlah Nabi "yang                                  terakhir," dan karenanya tidak mungkin Jesus                                  "yang terkecil." Bukan saja para Apostel yang                                  dianugerahi dengan kemampuan meramal, tetapi                                  juga banyak orang suci lainnya dalam masa                                  apostel mendapat anugerah hal serupa menurut                                  kitab Kejadian xi. 27-28; xiii. 1; xv. 32; xxi.                                  9-10, dsb.)!
 Dan karena kita tidak                                  dapat menentukan mana dari antara Nabi-Nabi                                  Gereja yang banyak itu "yang terakhir", tentu                                  saja kita terpaksa untuk mencari di tempat lain                                  seorang Nabi yang tak dapat dibantah lagi                                  sebagai Yang Terakhir dan Penutup dari Daftar                                  Para Nabi. Dapatkah kita                                  membayangkan adanya bukti yang lebih kuat dan                                  lebih cemerlang yang mengacu pada Nabi Muhammad                                  saw daripada penggenapan atau pemenuhan, dalam                                  pribadinya yang suci, ramalan suci Jesus                                  Kristus?
 
 Dalam                                  daftar panjang keluarga nabi-nabi, tentu saja                                  "yang termuda," "yang terkecil" adalah Nabi                                  Muhammad saw; beliau adalah "Benjamin" dari para                                  Nabi; namun beliau adalah Sultan mereka, "Adon"                                  mereka dan "Kemuliaan" mereka.                                  Mengingkari karakter serta sifat kenabian dan                                  apostolikal misi Nabi Muhammad saw merupakan                                  pengingkaran yang mendasar atas keseluruhan                                  Wahyu Suci dan semua Nabi-Nabi yang berdakwah                                  mengenai hal itu. Karena (kalau misalnya) semua                                  Nabi yang lain itu dikumpulkan jadi satupun                                  tidak akan dapat menyelesaikan karya raksasa                                  yang telah diselesaikan sendiri oleh Nabi Mekkah                                  ini dalam waktu singkat selama dua puluh tiga                                  tahun misinya.
 
 Misteri pra-adanya                                  ruh para Nabi tidak telah diungkapkan kepada                                  kita, tetapi setiap orang Islam sejati                                  mempercayainya. Ruh pra-ada itulah yang dengan                                  kekuatan Kalimat Allah "Kun" ("Jadilah") seorang                                  Sarah, seorang Hanna, dan seorang Perawan Maryam                                  Yang Diberkati telah melahirkan Ishaq, hingga                                  Pembaptis dan Jesus. Ada beberapa nama lagi                                  lainnya seperti yang dicatat oleh Perjanjian                                  Lama, misalnya Samson, Jeremiah.
 
 Injil                                  Barnabas melaporkan Jesus sebagai berkata                                  mengenai Ruh Nabi Muhammad saw yang beliau                                  nyatakan telah diciptakan sebelum segala                                  sesuatu. Dari situlah kesaksian Pembaptis                                  tentang Nabi itu yang beliau ramalkan: "Dia yang                                  datang sesudah aku telah jadi sebelum aku,                                  karena dia ada sebelum aku" (Yohanes i.                                  15).
 
 Tak ada gunanya menafsirkan                                  kalimat-kalimat indah Pembaptis tentang Nabi                                  Muhammad saw sebagai mengacu pada Nabi Jesus                                  seperti telah dicoba oleh penulis Injil Keempat                                  itu untuk berbuat demikian.
 
 Terdapat                                  bab-bab yang patut dicatat tentang Yahya                                  Pembaptis dalam buku terkenal Ernest Renan "La                                  vie de Jesu." Telah lama yang lalu dengan                                  hati-hati saya telah membaca buku itu. Kalau                                  saja penulis Perancis yang terpelajar itu                                  memiliki pertimbangan sedikit saja terhadap                                  pernyataan Nabi Muhammad saw dalam dunia                                  Nabi-Nabi, saya yakin bahwa penyelidikan dan                                  komentarnya yang mendalam itu akan telah membawa                                  dia kepada kesimpulan yang sama sekali lain...                                  Dia seperti semua para pembangkang dan pengritik                                  Injil yang lainnya bukannya mencari kebenaran,                                  tetapi telah mengritik agama dengan sangat                                  bermusuhan dan membawa pembacanya kepada                                  keragu-raguan.
 
 Saya berbahagia untuk                                  mengatakan bahwa adalah hak istimewa saya,                                  dengan Rakhmat Allah, untuk memecahkan masalah,                                  untuk membuka tabir misteri yang telah                                  menyelimuti logika dan pengertian yang                                  sesungguhnya dari "yang terkecil di dalam                                  Kerajaan Sorga!"
 
                                 Yahya Pembaptis mengenal                                  Nabi Muhammad saw sebagai superior dan lebih                                  berkuasa daripada dirinya. Ungkapan berarti yang                                  diucapkan kepada khalayak Yahudi, "Dia yang                                  datang sesudah aku" mengingatkan para penulis,                                  Farisi dan ahli hukum mereka akan ramalan kuno                                  dari nenek moyang mereka Nabi Yakub, di mana                                  Nabi itu menggunakan gelar yang unik                                  "Shilokhah" untuk "Rasul Allah," sebuah                                  sebutan yang sering dipergunakan oleh Nabi Jesus                                  untuk Nabi Muhammad saw sebagaimana tertulis                                  dalam Injil Barnabas. Pada waktu saya menulis                                  artikel "Shiloh" 1) saya katakan bahwa kata itu                                  mungkin merupakan suatu korupsi kata "shiloukh"                                  atau "Shilokhah," 2) yang berarti Utusan Allah,                                  tetapi saya tidak ingat bahwa St Jerome juga                                  telah memahami bentuk bahasa Ibrani dalam artian                                  itu, karena dia telah menterjemahkannya sebagai                                  "qui mittendis est."
 Kita                                  hanya memiliki abstrak dari khotbah Yahya dalam                                  beberapa baris, ditulis bukan oleh beliau tetapi                                  oleh tangan yang tidak diketahui siapa punya –                                  setidak-tidaknya tidak dalam bahasa asli beliau                                  – dan banyak mengalami kerusakan melalui para                                  penulis (transcriber) dan redaktur yang telah                                  membuat murid-murid Jesus sebagai patung atau                                  tuhan. Tetapi jika tiba saatnya kita                                  membandingkan khotbah ini yang diucapkan di                                  belantara Judea dan di pantai Jordan dengan gaya                                  lemah gemulai yang indah, luwes, kefasihan dan                                  kekuasaan yang begitu nyata dalam setiap bait                                  dan halaman dari Kitab Suci Al Qur’an, kita                                  memahami arti dari kalimat, "Dia lebih berkuasa                                  daripada aku!"
 
 Ketika                                  saya membayangkan sendiri Pembaptis pertapa itu                                  berkhotbah dengan suara keras ditengah                                  belantara, atau di tepi sungai Jordan, khalayak                                  ramai yang terdiri dari orang-orang Yahudi yang                                  beriman, dengan sejarah keagamaan yang telah                                  berusia kira-kira empat ribu tahun di belakang                                  mereka, dan kemudian membuat ikhtisar ringkas                                  tentang cara yang tenang, tertib, dan khidmat                                  dengan mana Nabi Muhammad saw mengucapkan                                  ayat-ayat langit dari Al Qur'an kepada                                  orang-orang Arab yang tidak beriman; dan,                                  akhirnya, ketika saya periksa dan perhatikan                                  akibat dari dua khotbah itu terhadap para                                  pendengarnya dan hasil akhirnya, saya memahami                                  besarnya perbedaan antara mereka berdua, dan                                  arti kalimat: "Beliau lebih berkuasa daripada                                  aku!"
 
 Ketika saya merenungkan penangkapan                                  dan pemenjaraan Pembaptis yang tak berdaya itu                                  oleh Herod Antipas 3) dan pemenggalan kepalanya yang                                  kejam - atau ketika saya periksa ceritera Injil                                  yang membingungkan tetapi menyedihkan tentang                                  penebusan dosa Jesus (Judas Ischariot) oleh                                  Pilatus, pemahkotaan kepalanya dengan duri oleh                                  Herod, dan kemalangan terhadap Calvary - dan                                  lalu memutar mata saya melihat Adon Yang Agung,                                  Sultan Para Nabi, masuk ke Mekkah dengan penuh                                  kemenangan, pemusnahan menyeluruh atas semua                                  berhala-berhala kuno dan pensucian Kaaba yang                                  suci; terhadap pemandangan yang penuh sensasi                                  atas musuh yang mematikan yang ditaklukkan dan                                  yang dikepalai oleh Abu Sufyan di kaki Shilohah,                                  Nabi Allah, yang berjaya - memohon pengampunan                                  dan membuat pengakuan kalimat shahadat; dan                                  terhadap penyembahan yang mulia, ketaatan, dan                                  khotbah akhir Penutup Nabi dalam kalimat Suci                                  yang khidmat ini: " Al yauma akmaltu lakum                                  dinakum." yang artinya: "Pada hari ini telah Aku                                  sempurnakan agamamu bagimu, dan telah Aku                                  cukupkan nikmatKu bagimu. Dan telah Aku pilih                                  Islam sebagai agamamu…" (Al Qur'an 2 : 3)...                                  Kemudian saya mengerti bahwa Al Qur'an itu                                  merupakan bobot dan nilai dari pengakuan                                  Pembaptis, bahwa "Beliau lebih berkuasa daripada                                  aku!"
                                 "Kemarahan                                  yang akan datang." Pernahkah anda bertemu dengan                                  suatu tafsir yang sensible, berdasarkan hukum                                  dan meyakinkan atas ungkapan ini dalam banyak                                  komentar atas Injil? Apa maksud Yahya, atau apa                                  yang beliau inginkan agar pendengarnya mengerti,                                  dengan ungkapan: "Perhatikanlah kapak itu telah                                  diletakkan pada akar pohon itu"? Atau ucapannya:                                  "Dia memegang (van) barisan depan (?) di                                  tangannya untuk membersihkan lantai pintu                                  masuk"? Atau ketika beliau mengurangi arti                                  "Anak-anak Ibrahim" menjadi tidak berarti                                  apa-apa?
 Saya                                  tidak akan menahan anda mengenai tingkah laku                                  (ucapan) yang aneh dari para komentator, karena                                  mereka itu semua hanya lamunan yang baik Yahya                                  maupun pendengarnya tidak pernah memimpikannya.                                  Mungkinkah Yahya mengajarkan pada orang-orang                                  Farisi yang sombong, dan orang-orang Saduki yang                                  rasionalistik 4) yang mengingkari kebangkitan                                  fisik, yang pada hari pengadilan akhir Jesus                                  orang dari Nazareth akan meluapkan kegusarannya                                  terhadap mereka dan membakar mereka seperti                                  pohon yang tidak berbuah dan seperti sekam dalam                                  api Neraka? Tidak ada satu katapun dalam semua                                  literatur Kitab-Kitab Injil tentang kebangkitan                                  fisik atau tentang api Neraka. Tulisan-tulisan                                  Talmud ini penuh dengan bahan-bahan yang                                  menyangkut ilmu akhirat (eschatological                                  material) yang sangat mirip dengan ilmu orang                                  Zardusi, namun tidak memiliki asal yang berbeda                                  dalam buku-buku kanon.
 
 Nabi (yang                                  berdakwah) tentang pertobatan dosa dan                                  berita-berita baik itu tidak berbicara tentang                                  kemarahan yang jauh dan tidak tertentu yang                                  pasti menunggu orang-orang yang tidak beriman                                  dan tidak saleh, tetapi mengenai kemalangan yang                                  dekat dan segera atas bangsa Yahudi. Beliau                                  mengancam dengan kemarahan Tuhan yang menanti                                  orang-orang itu bila mereka tetap dalam dosanya                                  dan penolakannya atas misi beliau dan misi                                  koleganya, Nabi Jesus Kristus. Kemalangan yang                                  akan tiba itu adalah berupa penghancuran                                  Jeruzalem dan pembubaran final Israel yang                                  berlangsung selama kurang lebih tiga puluh tahun                                  sesudahnya selama masa hidup banyak dari                                  pendengar-pendengar beliau. Keduanya, Yahya                                  dan Jesus, mengumumkan perihal akan datangnya                                  Nabi Agung Allah, yang Patriarch Yakub telah                                  menyatakannya dengan gelar sebutan Shiloha, dan                                  bahwa pada saat kebangkitannya seluruh hak-hak                                  istimewa dan kekuasaan kenabian dan kerajaan                                  akan diambil dari tangan orang Yahudi; dan                                  benarlah bahwa yang demikian itu telah terjadi                                  kira-kira enam abad kemudian, ketika benteng                                  terakhir mereka di Hijaz diratakan dengan tanah                                  dan kerajaan-kerajaan mereka dimusnahkan oleh                                  Nabi Muhammad saw. Kekuasaan Romawi yang                                  mendominasi semakin meningkat di Syria dan                                  Palestina mengancam otonomi quasi orang-orang                                  Yahudi, dan arus emigrasi orang Yahudi telah                                  mulai. Berdasarkan ceritera inilah bahwa pendeta                                  itu bertanya: "Siapa yang memberi tahu engkau                                  untuk lari dari kemarahan yang akan datang?"                                  Mereka diingatkan dan dianjurkan dengan sangat                                  untuk menghasilkan buah-buahan dan panen yang                                  baik melalui pertobatan dosa dan iman kepada                                  Utusan Tuhan yang sejati, terutama kepada Rasul                                  Allah, yang benar-benar Pemimpin yang sejati,                                  terakhir dan sangat berkuasa.
 
                                 Orang-orang Yahudi dan                                  Kristen selalu menuduh Nabi Muhammad saw telah                                  membangkitkan agama Islam melalui kekuatan,                                  pemaksaan, dan pedang. Para Muslim modern telah                                  selalu berusaha untuk menolak tuduhan ini. Namun                                  ini tidak berarti mengatakan bahwa Nabi Muhammad                                  saw tidak pernah mempergunakan pedangnya. Beliau                                  harus menggunakannya untuk mempertahankan Asma                                  Allah. Setiap kesabaran pasti ada batasnya,                                  setiap kebaikan hati ada akhirnya. Bukan karena                                  Kesabaran dan Kebaikan Allah itu terbatas;                                  bersamaNya semuanya terselesaikan, didefinisikan                                  dan ditetapkan. Kesempatan dan waktu yang                                  diberikan melalui kemurahan Allah kepada                                  orang-orang Yahudi, orang-orang Arab, dan                                  "Gentiles" - orang-orang non- Yahudi atau Arab                                  (Gentiles = kafir) - telah berlangsung lebih                                  dari empat ribu tahun. Hanya sesudah habisnya                                  masa itu Allah mengutus Nabi Muhammad saw yang                                  dicintaiNya dengan kekuasaan, kekuatan dan                                  pedang, dengan api dan semangat, untuk menangani                                  orang-orang tidak beriman yang jahat, anak-anak                                  Ibrahim yang tidak tahu berterima kasih -                                  kedua-duanya kaum Ismail dan Israel - dan untuk                                  menangani kekuatan setan, sekali dan untuk                                  selamanya.
                                 Seluruh Perjanjian Lama                                  adalah sebuah kisah tentang teokrasi dan                                  penyembahan berhala. Di sana sini ada sedikit                                  sinar Islam - yaitu Agama Allah - bercahaya di                                  Jeruzalem dan di Mekkah; tetapi selalu ditindas                                  oleh kekuatan setan. Empat Binatang yang kejam                                  harus ada dan menginjak-injak di bawah kakinya                                  sejumlah besar orang-orang beriman kepada Allah.                                  Kemudian datanglah Nabi Muhammad saw untuk                                  menghancurkan dan membunuh Ular Naga berbisa dan                                  memberikan kepadanya gelar yang hina "Iblis" -                                  Setan yang telah terusir. Sudah barang tentu                                  bahwa Nabi Muhammad saw adalah seorang Nabi                                  yang berjuang, namun obyek perjuangannya adalah                                  kemenangan dan bukan pembalasan, mengalahkan                                  musuh dan bukan membasminya, dan dalam satu                                  kalimat, untuk menegakkan Agama Islam sebagai                                  Kerajaan Tuhan di muka bumi. Sebenarnyalah,                                  ketika Orang Yang Berteriak (Yahya) menyeru                                  dengan suara lantang di padang pasir: "Siapkan                                  jalan Allah (Lord), dan luruskan jalanNya                                  (Allah)," beliau sedang menyinggung Agama Allah                                  dalam bentuk Kerajaan yang semakin dekat. Tujuh                                  abad sebelumnya, Nabi Yesaya telah berseru dan                                  menyatakan kalimat yang sama (Yesaya xl. 1-4);                                  dan beberapa abad kemudian Allah Sendiri membuka                                  jalan bagi Cyrus dengan menaikkan dan mengisi                                  setiap lembah, dan dengan merendahkan setiap                                  bukit dan gunung, untuk memudahkan penaklukan                                  dan bergerak cepat (xlv. 1-3). Sejarah berulang                                  sendiri, kata mereka; bahasa dan artinya sama                                  dalam kedua hal tersebut di atas, yang pertama                                  menjadi prototipe yang kemudian. Allah telah                                  melicinkan jalan bagi Cyrus, menaklukkan                                  musuh-musuhnya kepada penakluk dari Persia                                  karena RumahNya di Jeruzalem dan ummat                                  pilihanNya dalam tawanan. Sekarang lagi Dia                                  mengulangi petunjuk suciNya yang sama, namun                                  dalam skala yang lebih besar dan luas. Sebelum                                  syiar Nabi Muhammad saw, berhala dan kepalsuan                                  menghilang; di hadapan pedangnya                                  kerajaan-kerajaan berjatuhan; dan anak-anak                                  Kerajaan Allah menjadi sama derajatnya dan                                  membentuk sebuah kumpulan "orang-orang kudus                                  dari Yang Maha Tinggi." Karena hanya di dalam                                  Islam bahwa semua orang beriman itu sama                                  kedudukannya, tidak ada pendeta, tak ada                                  sakramen; tidak ada Muslim yang tinggi seperti                                  bukit, atau rendah seperti sebuah lembah; tak                                  ada kasta atau perbedaan rasial dan tingkat...                                  Semua orang beriman adalah satu, kecuali dalam                                  kebajikan dan kesalehan, di mana mereka dapat                                  saling melampaui. Hanya agama Islam yang tidak                                  mengakui mahluk yang manapun, betapapun besar                                  dan sucinya, sebagai seorang perantara yang                                  mutlak antara Tuhan dan                                  manusia.                                                                                    Disalin dari buku karya : Mualaf                                    PROFESOR DAVID BENJAMIN                                  KELDANI B.D. (Wafat 1940)                                  Dahulu Uskup Uramiah,                                  Kaldea. |  |  |  |  | 
5 komentar:
maen dong ke blog gw
ato kunjungi gw
di http://www.indonesia.faithfreedom.org
ffi dasar anjing banyak kaga taunya soal al qur'an dan apalagi hadist sahih
gooooblookkkkk
bagaimana caranya gua masuk kesana
sejak saat ini gua kaga bisa masuk setan paulus domba yang tersesa yang perlu di luruskan
Video bagus & lucu tentang debat ketuhanan Yesus,
- Kenapa Yesus disebut Tuhan, padahal Dia sendiri mengatakan bahwa Dia diutus?
- Kok Tuhan lahir dari manusia?
- Kok Tuhan bisa mati?
- Orang Kristen percaya ada Allah Bapa dan Anak, berarti Tuhannya ada dua donk
- Orang Kristen percaya Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus sebagai Tritunggal, ketika Yesus mati jadi Dwitunggal donk.
Narasumber : Bambang Noorsena
https://youtu.be/zqi0htZ3Ciw
Saya Indra Firmansyah, seorang supervisor YAMAHA di Bandung yang hebat , cerdas dan banyak duitnya.
Wahai orang orang beriman yang kurang beriman. Kumaha Atu kang !!! naon maksudnya kalian !!!
Agama semua baik tidak mengajarkan yang tidak baik. ini saya beritahu kalian yang mengatakan agama tertentu salah, kalianlah yang goblok dan tidak punya otak
Ini kontak WA saya : 0896 8401 5762
Silahkan berdebat dengan saya wahai orang orang Goblok!!!
Ini saya beri kontak Youtube saya :
https://www.youtube.com/channel/UCXUyZmhzkSKv-fNT2ksuOlw
https://www.youtube.com/watch?v=FT3YF07LgUA
Lihat betapa cerdas dan berwibawanya diri saya, Sang Indra Firmansyah
Saya tunggu komentar kalian silahkan berdebat 24 jam saya layani.
Saya Indra Firmansyah, seorang supervisor YAMAHA di Bandung yang hebat , cerdas dan banyak duitnya.
Wahai orang orang beriman yang kurang beriman. Kumaha Atu kang !!! naon maksudnya kalian !!!
Agama semua baik tidak mengajarkan yang tidak baik. ini saya beritahu kalian yang mengatakan agama tertentu salah, kalianlah yang goblok dan tidak punya otak
Ini kontak WA saya : 0896 8401 5762
Silahkan berdebat dengan saya wahai orang orang Goblok!!!
Ini saya beri kontak Youtube saya :
https://www.youtube.com/channel/UCXUyZmhzkSKv-fNT2ksuOlw
https://www.youtube.com/watch?v=FT3YF07LgUA
Lihat betapa cerdas dan berwibawanya diri saya, Sang Indra Firmansyah
Saya tunggu komentar kalian silahkan berdebat 24 jam saya layani.
Posting Komentar